9 Cara Mengolah Referensi menjadi Karya yang Bagus

Tanggal : 2025-04-23
Kategori : Gambar dan Menggambar - Dibaca: 30

Tak ada artist yang tak menggunakan referensi dalam menghasilkan karya ciptaannya. Yup, referensi memegang peranan penting untuk membantu artist menciptakan karya yang hidup dan orisinal. Bahkan tanpa adanya referensi, seorang artist akan sulit mendapat ide. Nah, kemampuan artist dalam melakukan riset dan mengolah referensi secara out of the box itulah yang kemudian menjadi tolok ukur tingkat kreativitasnya.

Lantas, apa saja sih manfaat referencing? Dan bagaimana cara mengolah referensi menjadi karya yang bagus? Ini dia jawabannya!

A. Manfaat Referencing

1. Membantumu dalam menggambar objek yang asing buatmu

Banyak hal yang mungkin belum pernah kamu lihat atau bayangkan sebelumnya. Ada juga objek tertentu yang hanya ada di masa lalu, fiktif, ataupun sulit ditemukan dalam bentuk aslinya. Karena itulah referencing akan membantumu dalam menggambar objek yang tampak asing dan belum kamu kenal sebelumnya.

2. Membuatmu belajar dari banyak artist

Banyak hal yang bisa kamu pelajari dari karya-karya artist lain, khususnya para artist profesional. Mulai dari gaya, teknik, komposisi, warna, garis, hingga berbagai hal unik lainnya.

3. Mengasah kreativitas dan membantumu memperoleh inspirasi

Berbeda dengan tracing, referencing dapat mengasah kreativitasmu dan juga membantumu memperoleh inspirasi. Ide dan imajinasi akan bermunculan setelah kamu melihat banyak karya visual. Ini karena referencing berfokus pada pengamatan dan riset, sehingga mengharuskanmu berkreasi di luar zona nyaman.

4. Menghemat waktu dengan meminimalisir kesalahan

Kesalahan memang tak dapat dihindari, tetapi referencing dapat meminimalisir kesalahan karena kamu telah mempelajari objek gambar dari berbagai sumber. Referencing juga akan mempersingkat waktu belajarmu untuk menggambar suatu objek yang kurang familiar untukmu.

5. Membuat gambarmu jadi lebih hidup

Walaupun gambar yang kamu buat tak termasuk aliran realisme, tetapi gambarmu bisa jadi lebih hidup dengan referencing. Banyaknya referensi membuatmu dapat menghasilkan gambar dengan proporsi, citra, tekstur, vibes, hingga angle yang lebih meyakinkan. Karena tanpa referensi, bisa jadi kamu melewatkan detail yang penting atau memiliki bayangan yang salah mengenai suatu objek.

B. Cara Mengolah Referensi menjadi Karya

1. Simpan Setiap Referensi yang Menarik Buatmu

Sekarang ini, kamu bisa menemukan referensi di mana saja. Tak hanya memperoleh referensi di dunia nyata dan mendokumentasikannya dengan foto, kamu juga bisa mendapat referensi di media sosial seperti Instagram, aplikasi Pinterest, Google, film animasi, dan masih banyak lagi. Simpan setiap referensi yang menarik buatmu agar bisa kamu gunakan sewaktu-waktu.

2. Gunakan Referensi untuk Memahami Anatomi

Saat menggambar, kamu mungkin sulit untuk mengingat bagaimana bentuk otot dan tulang pada tubuh saat berpose dengan gaya tertentu. Karena itulah, biasanya kamu memerlukan referensi untuk melihat kembali bagaimana anatomi tubuh, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan. Kamu bisa menggunakan figur patung anatomi di atas meja kerja yang setiap sendinya dapat digerakkan. Kamu juga bisa melihat referensi gambar yang sesuai. Referensi membuatmu tak perlu lagi menebak-nebak bagaimana suatu bentuk dan proporsi objek terlihat dengan persis.

3. Gunakan Referensi untuk Inspirasi Pakaian

Walaupun terkesan sepele, tetapi gaya berpakaian adalah referensi yang penting untuk karakter ciptaanmu. Misalnya, kamu ingin menggambar karakter pada zaman penjajahan, maka kamu perlu melihat gaya berpakaian orang-orang pada zaman itu termasuk tekstur bahan pakaian yang mereka kenakan.

Selain itu, kamu mungkin juga membutuhkan referensi untuk menggambar lipatan gaun, bagaimana tampilan rok saat karakter berputar, bagaimana pakaian karakter akan terlihat saat melompat, membungkuk, meregangkan badan, duduk, jatuh dan aktivitas lainnya.

4. Gunakan Referensi untuk Warna dan Bayangan Cahaya

Kamu pasti pernah melihat gambar black and white yang berkesan misterius atau lukisan pemandangan di waktu sore hari yang tampak sangat hidup. Lukisan-lukisan tersebut terlihat menarik karena pemilihan warna dan pembentukan bayangan cahaya yang tepat. Yup, warna dan bayangan yang sesuai mampu memberikan kesan yang berbeda pada lukisan.

Dengan mengamati dan menganalisa pembentukan bayangan dan efek cahaya pada warna di setiap referensi, kamu bisa menghasilkan gambar yang realistis dan tampak bervolume. Selain itu, kamu juga bisa berkreasi dengan pembentukan bayangan atau efek cahaya yang terbentuk pada gambarmu menjadi objek lain yang berbeda dari objek utamanya.

5. Cobalah Melebih-lebihkan Referensi

Sambil melihat objek yang realistis, cobalah untuk melebih-lebihkan referensi tersebut tanpa menghilangkan ciri khas utama objek. Misalnya, kamu bisa mengubah lengkungan halus menjadi sudut yang tajam, menyesuaikan kembali proporsi objek referensi, membuat objek yang kecil seperti semut menjadi besar, menambah jumlah elemen tertentu pada objek seperti jumlah kelopak bunga, serta elemen-elemen lainnya yang bisa kamu eksplorasi.

6. Pikirkan Angle yang Berbeda dari Referensimu

Lihatlah referensimu, bayangkan angle yang berbeda dari referensi tersebut, dan buatlah! Bayangkan objek itu secara 360 derajat dan memutar. Bagaimana objek tersebut terlihat dari atas atau bawah? Bila objek yang kamu lihat adalah makhluk hidup, bayangkan makhluk hidup itu sedang bergerak ke arah tertentu atau melakukan sesuatu yang berbeda dari referensi. Meskipun tampak sulit, tapi kamu akan menghasilkan gambar yang jauh berbeda dengan referensimu.

7. Lakukan Photobashing atau Menggambar di atas Referensi Langsung

Salah satu teknik referencing yang sering dilakukan artist sejak zaman dulu adalah menggambar di atas referensi secara langsung. Mulailah dengan menggambar benda mati seperti vas bunga atau semangkuk makanan bila kamu masih belum menguasai anatomi dan proporsi tubuh makhluk hidup.

Kalau kamu sudah cukup percaya diri untuk menggambar manusia, kamu bisa meminta teman atau anggota keluarga untuk menjadi modelmu. Bila bagimu hal tersebut cukup sulit, kamu bisa meminta mereka berpose di depan kamera untuk menjadi referensi. Begitu juga saat kamu ingin menggambar bunga, pohon, hewan peliharaanmu, atau hewan-hewan yang ada di kebun binatang. Selain itu, kamu pun bisa menggambar pemandangan secara langsung saat sedang pergi liburan atau jalan-jalan.

8. Gunakan Metode Grid

Bila kamu kesulitan melakukan referencing dalam sekali jadi, kamu bisa menggunakan metode grid. Caranya, siapkan kertas atau kanvas yang telah kamu bagi menjadi sembilan grid dengan pensil. Lalu, kamu bisa mulai menggambar setiap petak satu per satu sesuai dengan foto referensi. Dengan begitu, kamu akan berfokus pada hal-hal detail dan langkah-langkah kecil pada gambar. Selain itu, metode ini juga hanya membutuhkan sedikit sketsa.

9. Melakukan Riset untuk Detail Lainnya

Referensi untuk objek utama gambarmu saja mungkin tidak cukup. Kamu tetap perlu mengumpulkan banyak informasi detail lainnya untuk menunjang gambarmu. Misalnya, saat kamu menggambar manusia dengan latar tempat atau musim tertentu, sebaiknya kamu mempelajari lebih dalam bagaimana latar tempat atau musim yang ingin kamu gambar. Apakah di tempat tersebut memiliki bangunan dengan gaya arsitektur tertentu? Bagaimana suasananya? Bagaimana tone dan warna langit saat musim tertentu? Apa saja hewan atau tanaman yang muncul di musim tersebut? Dengan begitu, gambarmu akan tampak lebih hidup.

Ribet belajar referencing sendiri? Yuk belajar referencing bersama dengan ikut kursus gambar di Brush Studio! Di sini kamu yang baru belajar gambar akan dibimbing langsung oleh para coach sesuai dengan minat dan bakatmu. Jadi, belajar gambar lebih cepat dan menyenangkan!

Langsung saja chat WhatsApp kami sekarang and let’s illustrate!

Redaksi: Tim Brush Studio

Sumber:


Blog Terkait

Gambar Footer
brushillustration
brushkiddo
brushstudio.id

Rukan Graha Arteri Mas Kav.32
Jl. Panjang No.68, Kedoya
Jakarta Barat, DKI Jakarta 11520

Folow Brush Studio
Gambar WA