Kamu mungkin sudah tak asing lagi dengan istilah commission dan subscription dalam menjual karya. Yup, selain berjualan melalui sistem open pre-order atau secara langsung di event dan pameran, kamu bisa menjual karya dengan commission dan subscription lho! Namun, ada banyak hal yang perlu kamu pertimbangkan sebelum memutuskan untuk open commission atau mencoba subscription karena dua model ini memiliki keuntungan dan tantangannya masing-masing.
Nah, supaya kamu lebih mantap dalam memutuskan, artikel ini akan mengupas habis mengenai commission dan subscription. Simak ya!
Commission adalah saat artist membuat karya khusus atas permintaan klien, bukan menjual karya yang sudah ada sebelumnya. Walaupun banyak artist dan illustrator yang berjualan karya melalui commission, tetapi tak semua artist dan illustrator merasa cocok dengan cara ini karena mereka harus menyesuaikan kreativitas pribadi dengan apa yang diinginkan oleh klien selama prosesnya. Karena itulah, sebelum memutuskan untuk membuka commission, kamu perlu mengenal dirimu sendiri terlebih dahulu dengan mengajukan pertanyaan kepada diri sendiri dan mempertimbangkan keuntungan maupun tantangannya.
1. Tentukan informasi spesifik mengenai jasa commission-mu dengan memberikan contoh art style-mu atau memberikan pilihan art style yang dibutuhkan oleh klien. Termasuk prosedur pemesanan, jumlah revisi yang bisa kamu berikan, detail rate harga, beserta portofolio karya-karya yang telah kamu hasilkan.
2. Apakah kamu sudah memiliki skill komunikasi yang baik untuk menanyakan detail keinginan klien sampai jelas, menjadi pendengar aktif, memberi usulan, hingga menerima masukan dengan baik? Berbeda dengan penjualan karya dengan sistem pre-order maupun langsung di mana pembeli hanya membeli jika suka, commission membuatmu harus berhubungan dengan klien lebih dalam. Karena itulah, skill komunikasi yang buruk saat open commission justru bisa mengganggu hubungan kerjasama antara artis dan klienmu saat ini, bahkan dapat memengaruhi calon klienmu selanjutnya.
3. Bisakah kamu menentukan berapa lama waktu yang kamu butuhkan untuk menghasilkan suatu karya bagi dirimu sendiri? Dan apa yang akan kamu lakukan bila ada hambatan dalam proses pengerjaannya? Lama waktu pengerjaan ini dapat disesuaikan dengan tingkat kesulitan karya. Semakin sulit karya yang diminta klien dan semakin singkat waktu yang klien inginkan, kamu bisa meminta harga yang lebih tinggi pada karyamu.
4. Berapa biaya yang kamu butuhkan untuk menghasilkan karya tersebut? Jenis dan ukuran media menggambar berbeda-beda, belum lagi dengan jenis cat atau tinta yang mungkin diinginkan klien. Jadi, pastikan kamu sudah melakukan survei biaya alat, bahan, dan media sebelumnya.
5. Bagaimana cara pengirimannya dan berapa biayanya? Apakah klien akan datang untuk membawa karyamu secara langsung, bertemu di suatu tempat, atau melakukan pengiriman karya dengan kurir? Dan bagaimana pengemasannya? Tergantung pada jenis karyanya, bisa jadi kamu membutuhkan proteksi khusus saat melakukan pengiriman agar karya tidak rusak.
6. Apakah commission cocok untukmu? Kamu mungkin hanya ingin bebas berekspresi melalui karyamu. Kamu mungkin sedang cukup sibuk dan tak punya waktu untuk melayani keinginan orang lain. Kamu mungkin tipe orang yang tak ingin membatasi diri dalam berkarya dengan hanya berpaku pada selera orang tertentu. Bahkan, kamu mungkin hanya ingin bersenang-senang dengan karyamu tanpa beban atau tuntutan dari orang lain. Tak ada yang salah dengan itu semua. Jadi, sebelum memutuskan untuk open commission, cobalah tanyakan pada dirimu sendiri, orang seperti apakah kamu?
1. Waktu yang fleksibel untuk open commission. Bila kamu sedang sibuk dan merasa tidak sempat, maka kamu bisa mengatur jadwal kapan kamu akan membuka commission dan rutin mengumumkan rentang waktunya di media sosial.
2. Kamu mungkin bisa memperoleh bayaran yang cukup tinggi untuk satu karya yang kamu hasilkan.
3. Kamu dapat memiliki penggemar setia yang menyukai karya-karyamu dan merekomendasikanmu kepada orang-orang terdekatnya.
4. Kamu bisa menantang dirimu sendiri dan meningkatkan skill menggambar dengan menghasilkan karya yang sangat berbeda dari karyamu pada umumnya.
1. Setiap klien memiliki kepribadian yang berbeda-beda. Mungkin ada klien yang perfeksionis, tidak sabaran, hingga memberikan permintaan yang beragam. Kepribadian klien yang berbeda-beda ini dapat menjadi tantangan tersendiri buatmu.
2. Kamu diharuskan untuk konsisten dalam mencari klien baru, sambil tetap mempertahankan klien lamamu dengan rutin meng-update media sosial. Lakukanlah self branding untuk berpromosi dan jalinlah hubungan kerjasama yang baik dengan klein.
3. Commission memiliki persaingan yang cukup tinggi di media sosial karena setiap orang memiliki ekspektasi yang berbeda-beda, serta kerap mencari artis sesuai dengan art style yang mereka sukai dan butuhkan.
Subscription adalah model penjualan karya yang memungkinkan customer melakukan langganan untuk mendapatkan layanan secara berkelanjutan, bukan membeli karya per proyek. Layanan ini memungkinkan customer untuk mengakses berbagai pilihan karya yang telah dikurasi selama rentang waktu tertentu dengan macam-macam pilihan pembayaran. Customer juga bisa menikmati fasilitas-fasilitas lainnya. Biasanya, penjualan subscription dilakukan oleh illustrator, komikus, dan graphic designer.
1. Subscription memungkinkanmu untuk menyebarluaskan karya sekaligus memperoleh keuntungan darinya. Apalagi, bila kamu menyediakan konten gratis.
2. Kamu bisa memperoleh pendapatan berulang yang cukup stabil dengan sistem pembayaran di muka.
3. Kamu bisa membangun interaksi dengan pelanggan yang suportif untuk mendapat umpan balik yang membuatmu dapat menghasilkan karya yang sesuai keinginan penggemar.
4. Kamu bisa menawarkan berbagai macam produk secara eksklusif, seperti konten premium, behind the scene pembuatan karya, pre-release, dan produk lainnya untuk mempererat hubungan dengan pelanggan.
5. Kemudahan dan kejelasan dalam memperoleh layanan, karena karya sudah dikemas dalam pilihan paket dengan informasi yang jelas, sehingga pelanggan dapat langsung memutuskan.
6. Layanan subscription di era digital saat ini mempermudahmu promosi, memperluas jangkauan pelanggan secara demografis dan geografis.
1. Kamu butuh mengumpulkan banyak penggemar bila ingin subscription-mu berhasil. Untuk itu, kamu harus rajin melakukan self-branding di media sosial agar semakin banyak orang yang mengenalmu.
2. Persaingan yang cukup tinggi untuk mempertahankan dan mendapatkan pelanggan. Ini karena pelanggan dapat berhenti berlangganan kapan saja bila mereka merasa bosan, mendapat alternatif lain yang lebih mudah dan murah, atau dari sisimu seperti kamu vakum untuk waktu lama, serta alasan lainnya. Jadi, kamu harus kreatif dalam membuat diferensiasi produk dan melakukan promosi.
3. Kamu mungkin mengalami art block karena harus terus-menerus mempublikasikan karya baru agar mendapat pemasukan tetap setiap bulan.
4. Adanya biaya platform berupa admin dan maintenance jika artis menjual karyanya melalui website atau aplikasi tertentu yang mengurangi perolehan pendapatan artis.
5. Selera pelanggan mungkin bervariasi dan bersifat subjektif sesuai kebutuhan atau preferensi tren masing-masing, sehingga harus berkomunikasi aktif dengan mereka agar kamu menghasilkan karya yang mereka cari.
1. Tentukan niche audiensmu sebelum memulai self branding di media sosial. Bila memungkinkan, cobalah membuat persona, orang-orang seperti apakah yang akan mencari dan membutuhkan karyamu? Buatlah dari mulai gender, usia, status pekerjaan, gaji, apa yang mereka butuhkan, apa yang mereka inginkan, hingga media sosial yang mereka gunakan untuk memperoleh informasi. Dengan begitu, baik karya, media promosi, hingga harga yang kamu tawarkan akan sesuai dengan mereka.
2. Pastikan karyamu tak hanya orisinal, tetapi juga unik dan memiliki kualitas yang baik. Ini karena platform biasanya mengurasi karya sebelum memutuskan apakah karya tersebut layak untuk dijual demi kepuasan pelanggan dan reputasi mereka.
3. Gunakan platform yang user friendly dan menarik sesuai dengan target audiensmu. Sebisa mungkin, pilihlah platform dengan fitur pengguna yang lengkap agar pelangganmu merasa betah menggunakannya. Jadi, risetlah platform dan pahami ketentuannya sebelum memutuskan untuk menjual karyamu di sana.
4. Promosikan karyamu di media sosial. Bila memungkinkan, kamu bisa meminta influencer untuk memasarkan karyamu dan menarik pelanggan baru.
Apakah kamu ingin menjual karyamu, tapi merasa masih belum pede? Mulailah ikut kursus gambar di Brush Studio! Dengan belajar gambar di bawah arahan coach langsung, skill gambarmu akan meningkat dan kamu akan semakin percaya diri berjualan karya! Apalagi buatmu yang belum menemukan art style, di Brush Studio kamu akan dibimbing sesuai minat dan bakat menggambarmu! Tak perlu nunggu lama-lama, langsung saja klik tombol WhatsApp untuk booking sekarang and let’s illustrate!
Redaksi: Tim Brush Studio
Sumber: